Mengapa kita yang menyimpan awan justru
tak pernah merindukan curahan?
Padahal kita masih sangsi
Apakah awan yang kita kejar dan simpan
mengandung seribu hujan?
dan nafas kita patah
Mengapa kita yang memintal kenangan
tak pernah ingat untuk membujuk waktu
agar merayap dengan sangat pelan?
Padahal kita segera dijemput kematian
Mengapa kita ikat simpul cinta kuat-kuat
Padahal di satu senja kita akan melepasnya
dengan sisa kelemahan yang kita punya
dan nafas kita selalu patah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar