Gerimis menemani langkahku
Saat angin enggan mendorong awan semu
Semarak dedaunan berlari memanggilku
Berteriak semakin mendorong langkahku
Persimpangan ini menjadi mata
Ketika waktu tak henti-henti berdetak
Dan seketika waktu mengunci semua kata
Hanya angin lalu yang sanggup berteriak
Kata-kata terbiuskan angin
Menggigil menusuk diri
Kulihat awan pun berpaling
Tersadarlah aku saat matahari kembali berdiri angkuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar