"Too often we don't realize what we have until its gone. Too often we're too stubborn to say 'sorry, i was wrong'. Too often it seems we hurt the ones closest to our hearts. AND WE LET THE MOST FOOLISH THINGS TEAR US APART"

Minggu, 14 Oktober 2012

Angin di Persimpangan

Gerimis menemani langkahku
Saat angin enggan mendorong awan semu
Semarak dedaunan berlari memanggilku
Berteriak semakin mendorong langkahku

Persimpangan ini menjadi mata
Ketika waktu tak henti-henti berdetak
Dan seketika waktu mengunci semua kata
Hanya angin lalu yang sanggup berteriak

Kata-kata terbiuskan angin
Menggigil menusuk diri
Kulihat awan pun berpaling
Tersadarlah aku saat matahari kembali berdiri angkuh

Cerita Kita

Di padang sunyi pasar cerita kita
Kuselipkan rasa saat bersama
Masih ada derai tawa pada bunga rumput yang bertebaran
Senyum yang kita tanam tampak bertunas baru
Kelengangan adalah saat binatang menari di ujung telunjuk
Menjadikan mata empat arah angin

Hari menjadi kanvas yang kita cipratkan airmata duka dan bahagia
Kularung salam dalam bulir yang hanyut dari telagaku
Saat cinta menghempaskan kita di jurang perpisahan
Adakah awan yang sama akan kujumpai kembali?
Meski suaramu yang bertengger di sapu-sapu tak lagi bergetar

Tuhan, Jadikan Aku Batu Karang

Kukubur gelisah dalam-dalam
di ceruk, yang dalamnya tak terkatakan
Lalu kubawa dengan gerak cahaya menjauh darimu
Menghitung jarak antara usia pertama hingga akhir tiba
Sedang nyala luka yang kau tiupkan
dengan sihir yang melantakkan peta masa depan

Miniatur menjulang yang kubangun
dari kumpulan hari yang kutumpuk,
rindu jadi tiang langit
kau lempar dekat perapian

Kuurai benang yang kau rekat kuat-kuat
dengan keringat dan air mata
juga duri-duri mawar kata yang kau serahkan
berserakan di pelataran sepiku
Kueja luka dan Dia menjanjikan tawa

Kubuka gelisah diam-diam
kubuka sepucuk surat yang dialamatkan kepada nasibku
kubaca dengan gagah, kuiris hatiku sendiri
Jadilah aku laut yang debur, malam ini

Kupungut peta mimpiku
Kuluruskan, jadi album berjuta luka
Jadi kertas yang ditancap duri-duri mawar
Aku getir, geliat
Ingin memusnahkan kata-kata

Tuhan, jadikan aku batu karang yang kuat
Menopang hari-hari di depanku

Nafas Kita, Patah

Mengapa kita yang menyimpan awan justru
tak pernah merindukan curahan?
Padahal kita masih sangsi
Apakah awan yang kita kejar dan simpan
mengandung seribu hujan?
dan nafas kita patah

Mengapa kita yang memintal kenangan
tak pernah ingat untuk membujuk waktu
agar merayap dengan sangat pelan?
Padahal kita segera dijemput kematian

Mengapa kita ikat simpul cinta kuat-kuat
Padahal di satu senja kita akan melepasnya
dengan sisa kelemahan yang kita punya
dan nafas kita selalu patah

Minggu, 07 Oktober 2012

My 16th! \(´▽`)/

Hai, apakabare? kumaha daramang?
Now, i'll tell about my 16th birthday ;D
sebenernya jatuhnya di tanggal 2 Oktober lalu, tapi berhubung miskin pulsa modem jadilah baru sekarang ceritanya.
sebenernya waktu hari selasa itu, gak terlalu gimana-gimana(?) pokonya seneng. karena pas hari ulang tahun gue, gak ada ulangan atau pr untuk hari itu. itu aja udah bikin hari ulangtahun gue jauh dari kata badmood :D
pagi-pagi yang ngucapin langsung ya mama, tapi kalau di sms sih ada lah pokoknya :p
sampe sekolah ya gitu, biasa, diucapin selamat ulang tahun dan semacamnya. pas sampe kelas, ternyata linda dkk dateng ke kelas gue dan nyanyiin selamat ulang tahun, jadilah rame sekelas.......
sampe siang juga sama aja, gitu pokoknya(?) palingan pas pelajaran fisika mentang-mentang gue yang ultah jadi disuruh ke depan ngejawab soal.
dan pas pulang sekolah, pada ngajakin ngebaso, 15 orangan tuh. tadinya ya mau-mau aja sih. dan itu tuh untuk jalan ke gerbangnya laaaaamaaaaaaa bangeeettt. pada bilang 'ayuk' tapi gak pada jalan, malahan bertelur di tempatnya-_-
dan akhirnya mau pada jalan se-jam kemudian! dan gue sama desi sama lusi jalan di depan mereka, pas baru mau sampe gerbang, sebelum pos satpam, tau-tau mereka pada nyanyiin 'selamat ulang tahun' dari belakang gue dan bawa 1 buah lilin. jadi pengen ketawa waktu itu, malu diliatin orang orang wkwk.
sampe disuruh make a wish dan gue malah langsung tiup lilin aja. jadilah Ari rahmi nyalain lilin berulang-ulang cuma karena gue belum make a wish wkwk.
terus tiba-tiba denaya bilang "maaf ya cuma ngasih lilin, gak sanggup beli kue" padahal gue gak ngarep juga sih, tau tau dari samping udah ada septi dan yang lainnya bawain rainbow cake buat gue  \(´▽`)/ creamnya warna biru muda, kesukaan gue. dan denaya bilang "coba tebak itu gambarnya apa" dan pas gue perhatiin bener-bener ternyata itu gambarnya gue hihi :") jadi gambarnya tuh seorang cewek yang rambutnya dikepang, kaya kebiasaan gue. hehe. hebatnya lagi, kue itu hasil karya denaya dan ibunya ;3 dan ujung-ujungnya, ngebaso pun batal -_-
makasih ya temen-temen berhasil bikin gue terharu ;3 semoga gue bisa jadi orang yang berarti buat kalian semuaaaaa {}
harapan gue banyak bangettttt
pengen bisa banggain orang tua
makin rajin ibadah
panjang umur
masuk 3 besar
masuk UI
jadi dokter
sahabat-sahabat selalu ada buat gue
bisa jadi kakak yang baik
dan masih banyaaaaakk lagi.
sebenernya pengen masukkin foto-fotonya, termasuk foto kuenya.
tapi ada di kamera desti, kapan-kapan gue post deh :D
bye. have a nice day!